Kasus Ketujuh di Cianjur: Puluhan Siswa Diduga Keracunan MBG

Tidak lama kemudian, pihak SPPG menyatakan bahwa tempe yang disajikan sebagai menu MBG sudah tidak layak.

Kamis, 25 September 2025, seorang guru dan 30 siswa Sekolah Dasar Negeri Taruna Bakti di Desa Sarampad, Kecamatan Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, mengalami keracunan setelah mengonsumsi makanan bergizi gratis (MBG). Ini adalah kasus ketujuh yang terjadi di Kabupaten Cianjur selama proyek MBG.

Puluhan siswa kelas 4, 5, dan 6 mengalami pusing, mual, dan muntah, sehingga mereka harus dirawat di puskesmas lokal.
Setelah menerima makanan bergizi gratis, siswa di kelas 4, 5, dan 6 SDN Taruna Bakti mengalami muntah, pusing, dan mual, kata Nani Hertiani, kepala sekolah. “Awalnya hanya beberapa siswa yang mengalami gejala keracunan ini, tetapi kemudian jumlahnya bertambah hingga mencapai 30 siswa,” kata Nani kepada wartawan di Cianjur, Kamis 25 September 2025.

Selain puluhan siswa, Nani mengatakan bahwa satu guru juga mengalami gejala yang sama dan sempat mendapatkan penanganan mandiri di sekolah dengan meminum susu murni untuk meredakan. “Ada seorang guru sempat mencicipi menu MBG, tapi tidak sampai mendapatkan penanganan di puskesmas. Cukup dinetralisir dengan meminum susu murni,” katanya.

Menurut Nani, menu MBG yang diberikan kepada siswa terdiri dari tempe, potongan ayam katsu, buncis, dan kentang sebagai pengganti karbohidrat. “Kemungkinan dari tempe, karena pihak SPPG sempat memberitahukan jika tempe yang mereka sajikan tidak layak. Tapi, terlanjur sudah dibagikan ke siswa karena pihak SPPG memberitahukannya lambat,” katanya.

“Petugas kami langsung menangani siswa yang bergejala, dan mereka mulai membaik kondisinya. Namun ada satu siswa yang harus dirawat di puskesmas karena kondisinya yang lemah,” kata Alit Sulastri, kepala Puskesmas Cugenang.

Sebanyak 30 siswa SDN Taruna Bakti mengalami gejala pusing, mual, dan mutah, kata Kapolsek Cugenang Komisaris Usep Nurdin. Dia menambahkan, “Kami belum bisa memastikan penyebabnya, tapi tadi menu makanan siswa sudah diambil oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Cianjur untuk diperiksa.”

Usep mengatakan peristiwa itu adalah yang ketiga kali terjadi di wilayah Desa Sarampad. Beberapa siswa di SMP Budi Luhur dan SDN Salakawung sebelumnya mengalami gejala serupa. Mereka perlu mendapatkan perawatan medis.

Dia menyatakan, “Pengelola dapur MBG juga telah dimintai keterangan dalam kasus sebelumnya, dan ini sekarang kembali terjadi.”