PT Sanken Indonesia bukan produsen elektronik rumah tangga yang akan menutup pabriknya pada Juni mendatang. PT Sanken Indonesia membuat switch mode power supply, sedangkan PT Sanken Argadwija membuat perabot elektronik rumah tangga.
Menurut Setia Diarta, Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE), PT Sanken Indonesia tidak memiliki afiliasi dengan PT Sanken Argadwija.
Setia menyatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu, 22 Februari 2025, bahwa switch mode power supply PT Sanken Indonesia memproduksi 3,95 juta unit setiap tahun dan transformator 4,32 juta unit setiap tahun. PT Sanken memiliki pangsa pasar di sektor otomotif dan elektronik.
Oleh karena itu, kami meluruskan informasi yang tersebar luas. Untuk menghindari kesalahpahaman, PT Sanken Indonesia bukan produsen elektronik rumah tangga dengan merek Sanken. Sebaliknya, mereka membuat pasokan listrik dan transformator.
Menurut Satria, Kementerian Perindustrian menyatakan bahwa PT Sanken Indonesia berencana untuk meninggalkan Tanah Air karena permintaan perusahaan induk, Sanken Electric, yang berbasis di Jepang. Namun, perseroan masih menggunakan utilitas sekitar 10% dari produksinya untuk memenuhi permintaan komponen mobil konsumen Indonesia hingga Juni 2025.
PT Sanken Indonesia telah memberikan desain produk yang sudah ada kepada perusahaan lain sejak mengumumkan rencana keluarnya. Ini memungkinkan produksi produk serupa untuk memenuhi permintaan pelanggan.
PT Sanken Indonesia telah berdiri sejak tahun 1997 di kawasan industri MM 2100 di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Mereka telah mengalokasikan total 49 miliar rupiah untuk investasi penanaman modal asing (PMA). Sekitar 457 orang bekerja di perusahaan ini.
Setia mengatakan, “Kami mendapat laporan, perusahaan telah bernegosiasi dengan karyawan untuk penyelesaian pesangon dan hak lainnya yang diatur oleh Undang-Undang Ketenagakerjaan.”
Selain itu, PT Sanken Indonesia berusaha memberikan pelatihan kewirausahaan kepada karyawannya yang berminat. Untuk memungkinkan penyerapan tenaga kerja Sanken Indonesia, perusahaan sedang berhubungan dengan sesama perusahaan PMA Jepang yang berada di sekitar lokasi pabrik.
Beberapa alasan PT Sanken Indonesia akan menghentikan operasi produksi, kata Dirjen ILMATE. Pertama, karena penjualan divisi terkait, induk perusahaan di Jepang tidak mendukung pemutakhiran desain dan teknologi.
Menurutnya, antara tahun 2017 dan 2019, divisi power supply dan transformator di perusahaan induk dijual kepada grup perusahaan laindi Jepang. Namun, kepemilikan PT Sanken Indonesia tidak ikut berpindah, sehingga perusahaan induk di Jepang tidak lagi memberikan dukungan untuk pemutakhiran desain dan teknologi produk kepada PT Sanken Indonesia.
Faktor kedua adalah ketidakmampuan perusahaan untuk bersaing dalam menyesuaikan produk baru. “Perusahaan terus mengalami kerugian. Kerugian ini juga menjadi perhatian mengingat produk PT Sanken Indonesia tidak lagi menjadi bisnis utama Sanken Electric yang fokus kepada pengembangan produk semikonduktor,” katanya.
Setia menyatakan bahwa penghentian lini produksi PT Sanken Indonesia tidak disebabkan oleh kondisi bisnis di Indonesia, tetapi lebih pada kebijakan manajemen yang ada di Jepang yang menyebabkan penutupan operasi.
Karena perusahaan ini sebenarnya telah mengalami kerugian sejak 2019,” katanya.
Sementara itu, Esmond H. Tirtajasa, Direktur Marketing PT Sanken Argadwija, menyatakan bahwa berita tentang pabrik PT Sanken Indonesia di kawasan industri MM 2100 yang akan ditutup tidak benar-benar berkaitan dengan PT Sanken Argadwija. “Pabrik yang tutup itu merupakan pabrik khusus penyediaan produksi komponen kecil, dan sama sekali bukan bagian dari pabrik kami.”
Ia menyatakan bahwa PT Sanken Argadwija adalah produsen alat elektronik rumah tangga seperti lemari es, showcase, mesin cuci, air conditioner, televisi, rice cooker, kipas, solar water heater, dan alat lainnya.
Dia juga menambahkan, “Pabrik kami berada di Tangerang, dan berbeda dari segi kepemilikannya dengan perusahaan yang diberitakan itu.”
PT Sanken Argadwija bahkan berencana untuk memperluas pabriknya ke Cirebon, Jawa Barat, untuk memenuhi permintaan konsumen yang semakin meningkat.
Leave a Reply