Karena Pelabuhan Pasir Tertutup, BBM Langka di Bengkulu, Harga Tembus Rp30 Ribu
Dalam beberapa hari terakhir, Kabupaten Seluma, Provinsi Bengkulu, telah dilanda krisis kelangkaan bahan bakar minyak (BBM). Harga eceran bahan bakar minyak (BBM) di daerah tersebut bahkan melonjak pesat hingga mencapai Rp30.000 per liter. Menurut Febrinanda Putra Pratama, anggota DPRD Kabupaten Seluma, masyarakat mengalami kelangkaan yang sangat memprihatinkan. Masyarakat kecil, nelayan, petani, dan bisnis lokal sangat dirugikan oleh harga yang sangat tinggi tersebut. Saat ini, masyarakat Kabupaten Seluma menghadapi masalah yang serius terkait kelangkaan bahan bakar.
Febrinanda menyatakan, seperti dikutip Antara Bengkulu, bahwa harga eceran BBM di beberapa tempat bahkan tembus Rp30.000 per liter, yang merupakan angka yang sangat mencekik. WARGA Keluhkan Aktivitas Terhambat Febrinanda langsung menanggapi keluhan warga. Sopir angkutan, nelayan, dan bisnis kecil dan menengah (UMKM) mengatakan mereka menghadapi kesulitan dalam menjalankan bisnis mereka karena pasokan BBM yang terbatas dan harga yang mahal. Febrinanda meminta agar Bupati Seluma berkomunikasi dengan Gubernur Bengkulu dengan segera. Dia meminta agar pihak terkait, seperti Dinas Perindag dan Pertamina, dihubungi untuk memberikan penjelasan dan solusi cepat. Pemerintah Provinsi Bengkulu telah melaporkan kepada Pertamina tentang kebutuhan pasokan bahan bakar minyak (BBM).
Pemprov juga membantu kerja pihak terkait agar masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka. Dilakukan koordinasi terus-menerus dengan berbagai lembaga, termasuk legislatif, yudikatif, Pertamina, Pelindo, KSOP, hingga Kementerian Perhubungan dan Kementerian BUMN. Masalah di Pelabuhan Pulau Baai: Alur Pelabuhan Pulau Baai Kota Bengkulu sangat dangkal, yang merupakan penyebab utama masalah kelangkaan BBM. Kapal tidak dapat masuk ke dermaga pelabuhan karena pasir yang terbawa masuk dari samudera membuat pintu alur tertutup. Selain itu, kapal pengangkut bahan bakar milik Pertamina tidak dapat masuk ke pelabuhan untuk mengangkut bahan bakar.
Ekonomi Bengkulu Terancam Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengatakan bahwa perekonomian provinsi akan semakin terbebani jika alur pelabuhan terus diperbaiki. Untuk mengirimkan barang ke Bengkulu yang tidak dapat masuk melalui pelabuhan, distribusi BBM melalui jalur darat menjadi semakin sulit. Karena biaya distribusi meningkat, harga komoditas meningkat.
Sebaliknya, produk unggulan Bengkulu sulit dijual baik di pasar domestik maupun ekspor. Distribusi tersendat karena biaya operasional yang membuat produk Bengkulu sulit bersaing di pasar global. Helmi meminta semua pihak untuk memberikan kontribusi terbaik mereka untuk menyelesaikan masalah ini. Kami berdoa kepada Allah dengan niat tulus. Menurutnya, semua orang harus melakukan yang terbaik untuk provinsi yang mereka cintai sekarang.