Pada Kamis (13/3), mantan Komisaris Utama PT Pertamina (Persero), Basuki Tjahaja Purnama, yang juga dikenal sebagai Ahok, akan diperiksa sebagai saksi terkait kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang tahun 2018–2023 oleh Kejagung.
Ketika dihubungi di Jakarta, Rabu, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Harli Siregar menyatakan, “Rencananya begitu. Sesuai jadwal besok Kamis.”
Dia menyatakan bahwa persidangan terhadap Ahok dijadwalkan dimulai pada pukul 10.00 WIB.
Abdul Qohar, Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus, sebelumnya menyatakan bahwa dia mungkin akan mengundang orang-orang yang diduga terlibat dalam kasus ini.
Ini diumumkan saat media bertanya apakah Ahok akan dipanggil sebagai saksi untuk dimintai keterangan. Sebagai informasi, Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (persero) dari tahun 2019 hingga 2020.
“Jadi, siapa pun yang terlibat dalam perkara ini, baik berdasarkan keterangan saksi maupun pemeriksaan dokumen atau alat bukti yang lain, pasti akan kita panggil untuk dimintai keterangan. Siapa pun”, katanya.
Ketahuilah bahwa kasus dugaan korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang pada PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerjasama (KKKS) dari tahun 2018 hingga 2023 sedang diselidiki oleh penyidik pada Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) tengah.
Sembilan orang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi tata kelola minyak mentah dan produk kilang PT Pertamina Subholding dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dari tahun 2018 hingga 2023. Tersangka tersebut termasuk Riva Siahaan (RS) sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Sani Dinar Saifuddin (SDS) sebagai Direktur Feedstock dan Product Optimization PT Kilang Pertamina Internasional, dan Yoki Firnandi (YF) sebagai Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga.
Tersangka lainnya termasuk Muhammad Kerry Andrianto Riza (MKAR) sebagai pemilik keuntungan PT Navigator Khatulistiwa, Dimas Werhaspati (DW) sebagai Komisaris PT Navigator Khatulistiwa dan Komisaris PT Jenggala Maritim, dan Gading Ramadhan Joedo (GRJ) sebagai Komisaris PT Jenggala Maritim dan Direktur Utama PT Orbit Terminal Merak.
Leave a Reply