Perubahan preferensi konsumen dinilai sebagai penyebab kenaikan harga mobil baru.

Sebagai hasil dari kenaikan harga mobil baru yang tidak sebanding dengan peningkatan daya beli, dianggap bahwa kelas menengah ke bawah telah mengubah pilihan mereka dengan membeli mobil bekas yang lebih murah.

Yannes Martinus Pasaribu, pakar otomotif dari Institut Teknologi Bandung, mengatakan kepada ANTARA pada Jumat bahwa kenaikan harga ini tidak lagi sebanding dengan daya beli yang stagnan, bahkan telah menurun karena tekanan ekonomi, PHK, dan inflasi kebutuhan pokok yang sedang marak.

Menurutnya, harga mobil baru, termasuk model paling terjangkau Low Cost Green Car (LCGC), telah meningkat tahun ini.

Harga Toyota Agya naik dari Rp170 juta menjadi 173,2 juta, Toyota Calya 1.2 E MT STD naik dari Rp167 juta menjadi Rp169,9 juta, Daihatsu Ayla 1.0 M M/T naik dari Rp136 juta menjadi Rp138,5 juta, dan Daihatsu Sigra 1.0 D MT naik dari Rp136 juta menjadi Rp139,2 juta.

Faktor-faktor seperti biaya produksi, pengenaan pajak, nilai tukar mata uang, dan bunga kredit memengaruhi harga mobil baru.

Sebagian pelanggan lebih suka membeli mobil bekas karena harga mobil baru meningkat.

Penjualan mobil bekas di platform PT JBA Indonesia meningkat 13% pada kuartal pertama tahun 2025.

Namun, data dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan bahwa angka penjualan mobil baru akan menurun pada kuartal pertama tahun 2025.

Penjualan grosir kendaraan dari distributor ke dealer turun 4,7 persen dari 215.250 unit pada periode Januari-Maret 2025 menjadi 205.160 unit, menurut data asosiasi industri.

Angka penjualan mobil pada tiga bulan pertama tahun 2025 turun 8,9% menjadi 210.483 unit.

Dikhawatirkan akan memperburuk ekonomi dan pasar otomotif karena kebijakan tarif impor baru yang diberlakukan pemerintah AS dan perang dagang yang melibatkan negara tersebut.

Yannes berharap masalah itu tidak berlarut-larut supaya pasar dan ekonomi dapat pulih segera.

Dia menyatakan, “Kita semua sangat berharap ekonomi Indonesia cepat tumbuh dengan baik kembali agar kita dapat berbelanja lagi dengan hati senang.”