Setelah sepekan berlalu, Penyebab Pelempar Batu ke Bus Persik masih belum terungkap. Apa kendalanya?

Satu lagi insiden pelemparan batu ke bus Persik Kediri terjadi di Malang, Jawa Timur, sepekan sebelumnya. Pelaku pelemparan masih belum ditangkap. Setelah pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persik Kediri pada hari Minggu, ada pelemparan batu ke bus Persik. Manajemen Arema FC, panitia pelaksana (panpel), dan presidium Aremania telah melaporkan kejadian tersebut ke polisi untuk proses hukum.

Ini adalah peristiwa yang menandai pertandingan pertama Arema FC di Stadion Kanjuruhan setelah Tragedi Kanjuruhan, yang menewaskan 135 orang. Sejak dimulainya penyelidikan pada Senin, polisi Malang telah meminta keterangan 15 saksi, termasuk anggota tim Persik Kediri yang menyaksikan insiden dan sopir bus yang dilempar batu. Kasatreskrim Polres Malang AKP Muhammad Nur mengatakan, “Yang sudah kita periksa kurang lebih 15 orang, ada dari sopir, staf manajemen Persik, korlap, dan masyarakat sekitar.”

Menurut mantan Kasatreskrim Polres Tulungagung itu, jumlah saksi yang diperiksa sejauh ini masih dapat meningkat. Selain itu, penyidik Satreskrim Polres Malang telah memperoleh rekaman video amatir dari ponsel tim Persik, serta beberapa orang di sekitar lokasi yang mengetahui insiden tersebut. Selain itu, rekaman kamera CCTV dari Stadion Kanjuruhan dan area sekitarnya telah dikumpulkan untuk kepentingan kepolisian. Rekaman tersebut mencakup bukti seperti bebatuan yang dilempar, pecahan kaca, dan bus itu. Dia menjelaskan, “Kami masih melanjutkan proses, masih menyelidiki bukti yang kami miliki, untuk itu karena kami harus menyelidiki video yang beredar di malam hari.”
Pihaknya menyatakan bahwa penyelidikan dan pengungkapan pelaku tidak mengalami hambatan. Informasi tentang dugaan pelanggaran tertentu beredar di media sosial beberapa hari lalu. Namun, dia terus menyelidiki masalah tersebut. Selanjutnya, kami akan memberi tahu Anda. Menurutnya, mereka terus melakukan proses dan menyelidiki bukti yang mereka miliki.

Menurut Ipda Dicka Ermantara, KBO Satreskrim Polres Malang, telah dikantongi empat rekaman kamera CCTV, termasuk rekaman dari ponsel warga dan tim Persik, baik di luar maupun di dalam bus.

Kami telah mengumpulkan penyelidikan dan masih menganalisis video-video yang tersebar luas di media sosial. Dicka Ermantara menyatakan bahwa mereka mengumpulkan semua video yang mereka peroleh dari Persik dan media sosial. Pihak berwenang telah menetapkan terduga pelaku berdasarkan pemeriksaan saksi dan rekaman video. Fokus saat ini tim Satreskrim Polres Malang yakni melakukan pengejaran. “Kita sudah memintai keterangan media officer-nya, kita sudah dapat keterangan yang saya rasa cukup. Fokus ke pengejaran,” katanya. Insiden pelemparan batu ke bus Persik Kediri terjadi seusai laga Arema FC melawan Persik di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen, Kabupaten Malang.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 18.15 WIB, saat tim Persik Kediri pulang dari stadion menuju Hotel Grand Miami, Kepanjen, yang berjarak sekitar 15 menit berkendara. Lemparan batu itu dialami Persik saat baru keluar dari halaman stadion, masuk Jalan Trunojoyo, Kepanjen. Akibat kejadian itu, kaca bus yang dinaiki Persik Kediri mengalami kerusakan di bagian depan samping sebelah kiri. Pecahan kaca juga sampai membuat Pelatih Persik Kediri Divaldo Alves dan asistennya terluka. Pecahan kaca juga terlihat berantakan di dalam bus berwarna oranye, yang kini menjadi barang bukti oleh kepolisian.