Dwi Rio Sambodo, anggota Komisi B DPRD DKI Jakarta, meminta agar Pemprov DKI memastikan ketersediaan makanan dan stabilitas harga selama bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri dengan memeriksa secara teratur jalur distribusi di setiap pasar.
Di Jakarta, Jumat, Rio mengingatkan, “Kita cek betul distribusinya seperti apa dan bagaimana. Karena harus diperhatikan selain jalur normal yang memang sudah di bawah naungan pemda dan juga di luar naungan pemda.”
Dia menyatakan bahwa pengendalian pasar secara teratur bertujuan untuk menjaga harga sembako tetap terjangkau bagi masyarakat berpendapatan rendah.
Rio menyatakan bahwa untuk menjaga stabilitas harga pangan selama bulan Ramadhan dan setelah Idul Fitri, lima hal penting harus diperhatikan.
Menurut Rio, kualitas makanan, ketersediaan stok, distribusi, harga terjangkau, dan keamanan stok adalah semua elemen yang harus diperhatikan, baik pemangku kepentingan maupun pemilik kepentingan.
Menurutnya, harga saat ini seringkali di luar jangkauan selama periode tertentu, seperti Ramadhan dan Lebaran.
Selain itu, lonjakan harga yang tak terduga juga terjadi di luar momentum, kata Rio. Karena itu, rute distribusi bahan makanan diperhatikan dengan cermat.
Pemerintah pusat telah menetapkan harga pembelian pemerintah (HPP) gabah kering panen (GKP) minimal sebesar Rp6.500 per kilogram untuk petani.
Pedagang secara otomatis akan kesulitan menjual barang di bawah Rp10 ribu saat distribusi tiba di toko-toko di Jakarta.
Rio mengingatkan bahwa jangan ada orang yang memanfaatkan momen Ramadhan dan Idul Fitri untuk mengambil keuntungan dengan mematok harga tinggi kepada masyarakat. Penetapan harga tinggi ini berdampak negatif pada masyarakat secara keseluruhan.
Dia menyatakan bahwa DPRD memiliki tanggung jawab untuk memastikan dan mengawasi, bahkan melakukan tindakan rekomendasi terhadap tindakan yang mereka lakukan.
Leave a Reply